Hosting Gratis

Jumat, 14 Maret 2014

Suku Kubu, Kelompok Primitif Yang Masih Tersisa

gambar dari http://kebudayaanindonesia.net


Di zaman yang serba modern ini, masih ada beberapa kelompok primitif yang tersisa, salah satunya adalah Suku Kubu. Suku ini terdapat di pedalaman hutan di Provinsi Jambi. Di Jambi, orang dari Suku Kubu dipanggil dengan sebutan SANAK yang merupakan singkatan dari Suku Anak Dalam.

Menurut informasi dari penduduk sekitar, Suku Kubu terbagi dalam 3 (tiga) kelompok wilayah yaitu didaerah Kabupaten Muara Bungo, Kabupaten Merangin dan Sarolangun (di area Taman Nasional Bukit 12) dan di daerah perbatasan Jambi dan Sumatera Selatan, yang dikenal masyarakat dengan sebutan Kubu Rawas.

Kehidupan mereka berpindah-pindah (nomaden) dari satu hutan ke hutan lain, mereka bertahan hidup dengan cara berburu, namun saat ini sudah ada sebagian dari mereka yang hidup dengan bercocok tanam dan telah memiliki lahan kebun. Sebagian besar dari mereka tetap memilih hidup terasing dengan tinggal dipedalaman hutan dan takut bertemu dengan Masyarakat di desa atau di kota.

Cerita tentang Suku Kubu ini mengingatkanku ketika dulu bertugas di Kota Bangko dan Kota Sarolangun Jambi, beberapa kali Saya bertemu dan melihat orang dari Suku Kubu tersebut lewat, yang uniknya sekarang beberapa dari mereka telah mengerti dan mampu mengendarai sepeda motor bahkan telah memiliki sepeda motor sendiri (walaupun sepertinya gak pernah bayar pajak hehehe). Biasanya kalau bertemu SANAK (panggilan untuk orang dari Suku Kubu) mereka mengendarai sepeda motor dengan memanggul babi hutan hasil buruan mereka di pundaknya, dan yang uniknya lagi kalo bawa sepeda motor boro-boro mereka pakai helm, pakai baju pun tidak namun masih tetap menggunakan celana seadanya hehehe.

Menurut masyarakat setempat bila kita bertemu dengan mereka, jangan memanggil mereka dengan sebutan Kubu, hal ini akan membuat mereka tidak suka dan marah, mereka akan lebih suka bila dipanggil dengan sebutan Sanak. SANAK untuk arti sebenarnya seperti yang Saya sebutkan diatas yaitu singkatan dari Suku Anak Dalam, namun arti lain dari Sanak adalah Saudara.

Menurut cerita dari teman-teman disana, sebagian kecil dari mereka saat ini sudah mulai bersekolah, dan pemerintah setempat juga telah beberapa kali mencoba mengenalkan mereka dengan budaya saat ini, seperti dengan menyediakan rumah dan  pendidikan, satu lagi cerita unik yang pernah kudengar, dulu pernah ada salah satu dari mereka (katanya anak dari salah satu Kepala Suku) yang telah mampu sekolah tinggi bahkan sampai kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta namun ketika lulus tetap kembali ke habitatnya di hutan hehehe.

Cerita Uniknya yang lain, dulu pemerintah setempat mengadakan program perumahan bagi Suku Anak Dalam ini, masing-masing dari kepala rumah tangga diberikan satu rumah yang cukup layak, namun lagi-lagi hal ini tidak berlangsung lama, rumah-rumah tersebut mereka tinggalkan dan mereka lebih memilih untuk kembali tinggal di hutan hehehe.

Harapan Saya, semoga kedepan mereka bisa hidup lebih berbaur dengan masyarakat di desa atau di kota agar kehidupan mereka lebih baik dan dapat menikmati pendidikan.


Selasa, 04 Maret 2014

Ke Palembang, Jangan Lupa Cicip Pindang Tulang

gambar dari : http://sundari-colection.blogspot.com


Apabila anda berkunjung ke Kota Palembang, jangan lupa untuk mencicipi salah satu masakan khas dari daerah Sumatera Selatan (Kota Palembang dan sekitarnya), yaitu Pindang Tulang.  Pindang Tulang memiliki rasa dan aroma harum yang khas, rasanya agak sedikit pedas, asin dan gurih di lidah yang membuat ketagihan. Pindang Tulang merupakan jenis makanan berkuah dan berbahan utama iga sapi yang dihidangkan bersama nasi.

Masakan ini dapat di jumpai dengan mudah di banyak Rumah Makan Pindang yang berada di Kota Palembang, kalau anda sudah ketagihan dengan makanan tersebut, tidak ada salahnya bila anda mencoba untuk memasak sendiri dirumah, adapun resepnya sebagai berikut :

Bahan Yang Diperlukan :

  • 500 gram iga sapi
  • 2 liter air putih
  • 6 buah bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 2 buah tomat
  • 2 batang serai
  • 1 buah lengkuas
  • 2 buah kunyit
  • 2 buah jahe
  • 5 buah cabe merah
  • 1 sendok makan garam
  • 1 sendok makan air asam jawa
  • Kecap manis sekukupnya
  • 10 buah cabe rawit utuh
  • Daun bawang (diiris)

Cara Memasaknya :

  • Rebus iga sapi sampai empuk
  • Iris bahan-bahan diatas (bawang merah, bawang putih, tomat, serai, lengkuas, kunyit, jahe, cabe merah) lalu tumis bersama iga sapi sampai harum
  • Tambahkan garam, air asam jawa dan kecap manis
  • Setelah masak, tambahakan cabe rawit dan Irisan daun bawang.
Pindang Tulang siap disajikan.

Oleh : Rika HM