Bukit Tunjuk |
Bukit Tunjuk berada di
Kabupaten Lahat provinsi Sumatera Selatan, bukit yang merupakan Maskot bagi Kota Lahat ini
memiliki beberapa nama atau sebutan, ada yang menyebutnya sebagai Bukit Tunjuk,
ada juga yang menyebutnya dengan nama Bukit atau Gunung jempol dan ada juga
yang menyebutnya dengan nama Bukit Serelo.
Bukit ini memilki ketinggian
sekitar 900 mdpl, pemandangan disekitar bukit tersebut yang dihiasi oleh aliran
sungai Lematang menurut Saya cukup menarik dan menawan, ditambah lagi dengan
keunikan dari bentuk bukit itu sendiri yang mirip dengan telunjuk atau jempol
manusia.
Beragam mitos di masyarakat
tentang bukit tersebut, namun Saya tertarik dengan salah satu cerita dari
masyarakat yang mengatakan bahwa bukit tersebut dahulu adalah candi pada masa
Kerajaan Sriwijaya. Memang bila diperhatikan bentuk dari bukit tersebut mirip
dengan Stupa pada candi, penasaran akan hal tersebut Saya coba mencari
informasi melalui internet dan sekali lagi Saya tertarik dengan salah satu
artikel di Kompasiana.com,
dengan asumsinya dan kajian secara ilmiah bahwa adanya kemungkinan apabila bukit
tunjuk adalah candi pada masa Kerajaan Sriwijaya.
Apabila kita lihat dari bentuknya,
bagian atas bukit tunjuk memang menyerupai stupa pada candi, dilihat dari sisi
historis, Bukit Tunjuk berada di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan,
yang pada abad ke VII Kota Palembang dan sekitarnya dikenal sebagai pusat
Kerajaan Sriwijaya, dan pada masa tersebut Kerajaan Sriwijaya dikenal dunia sebagai
pusat pendidikan agama (budha) dan pusat pengetahuan, tentu saja sebagai
Kerajaan yang besar dan merupakan pusat pendidikan memiliki fasilitas berupa candi yang besar sebagai wadah atau sarana untuk menampung para biksu budha
pada saat itu. Bila dilihat dari kedudukannya, posisi bukit tunjuk berada
diantara bukit-bukit, ada kemiripan dengan candi Borobudur yang kedudukannya
berada diatas bukit.
Namun ini hanya sekedar cerita dari
beragam mitos tentang bukit tunjuk yang beredar di masyarakat Kota Lahat dan baru
sekedar asumsi dari penulis artikel tersebut, untuk membuktikan kebenarannya tentu saja masih banyak dibutuhkan penelitian lebih lanjut dan mendalam
oleh para ahli.
Refrensi pendukung : http://sejarah.kompasiana.com/2013/01/16/telunjuk-bukit-atau-candi-520047.html